Strategi dan Implementasi E-Bussines
Strategi adalah :
Ø “Metode atau rencana yang dipilih
untuk mencapai tujuan yang diinginkan, seperti pencapaian atas suatu cita –
cita ataupun solusi atas suatu masalah”
Ø “Suatu rangkaian arahan umum untuk
suatu perusahaan yang mencakup komponen – komponen untuk mencapai kondisi yang
diharapkan di masa depan. Hasil dari strategi berasal dari proses perencanaan
strategi yang mendetail”
Ø “Strategi adalah sekumpulan kegiatan
yang terintegrasi yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan dan kekuatan
jangka panjang perusahaan yang berhubungan dengan pesaing” (Ward dan Peppard,
2002)
Ø “Strategi adalah pengetahuan tentang
penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan. Sedangkan perang itu
sendiri merupakan kelanjutan dari politik” (Karl Von Clausewitz)
Ø “Strategi adalah seperangkat
hipotesis dalam model hubungan cause dan effect, yaitu suatu hubungan yang
dapat diekspresikan melalui kaitan antara pernyataan if-then.” (Kaplan dan
Norton)
Ø “Strategi adalah suatu cara dimana
organisasi / lembaga akan mencapai tujuannya, sesuai dengan peluang - peluang
dan ancaman - ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi, serta sumber daya dan
kemampuan internal” (A. Halim)
Ø
Dari pengertian diatas dapat kita
ketahui bahwa::
Strategi bisnis adalah proses dimana untuk mencapai
suatu tujuan dan berorientasi pada masa depan untuk berorientasi pada suatu
persaingan guna mencapai sasaran dalam usaha secara tepat. Strategi dibutuhkan
oleh semua perusahaan atau organisasi termasuk lembaga pendidikan dan bahkan
diperlukan oleh individu dalam pencapaian suatu tujuan.
1.
Strategi
menurut KBBI adalah rencana yg cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran
khusus. Strategi bisnis adalah Penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang
sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan
untuk mencapai sasaran dan tujuan tersebut.
Strategi bisnis merupakan cara-cara
yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan keunggulan persaingan di dalam
bisnis nya. Strategi bisnis dapat mencakup ekspansi geografis, diversifikasi,
akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengurangan bisnis, likuidasi,
dan joint venture.
2.
Tingkatan
strategi bisnis
Ø Tingkat Korporasi; strategi
perusahaan yang memiliki saham (ownership) beberapa perusahaan lain.
Ø Tingkat Bisnis Multi Divisi;
merupakan strategi yang terjadi pada tingkat divisi atau unit bisnis dan
merupakan strategi yang menekankan pada perbaikan posisi bersaing produk atau
jasa pada spesifik industri atau segmen pasar tertentu.
Ø Tingkat Fungsional;optimalisasi
produktivitas sumber daya dalam memberikan nilai (value) terbaik untuk kebutuhan
pelanggan(customers)
Ø Tingkat Operasional; merupakan
strategi yang menjalankan implementasi dari operasional-operasional perusahaan
3.
Tahapan
strategi bisnis :
Dalam penyusunan strategi bisnis
terdapat ilmu yang disebut dengan “manajemen strategis”. Manajemen strategis
adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian
keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan
mencapai sasarannya (Wikipedia, 2013)
Ada dua tahapan dalam manajemen
strategis, yaitu perumusan strategi, pelaksanaan strategi, dan evaluasi
strategi. Dalam perumusan strategi terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan antara lain :
Ø Melakukan analisis situasi, evaluasi
diri dan analisis pesaing: baik internal maupun eksternal; baik lingkungan
mikro maupun makro.
Ø Bersamaan dengan penaksiran
tersebut, tujuan dirumuskan. Tujuan ini harus bersifat paralel dalam rentang
jangka pendek dan juga jangka panjang. Maka di sini juga termasuk di dalamnya
penyusunan pernyataan visi (cara pandang jauh ke depan dari masa depan yang
dimungkinkan), pernyataan misi (bagaimana peran organisasi terhadap lingkungan
publik), tujuan perusahaan secara umum (baik finansial maupun strategis),
tujuan unit bisnis strategis (baik finansial maupun strategis), dan tujuan
taktis.
Dalam pelaksanaan strategi, perusahaan melakukan apa yang sudah direncanakan. Setelah hal yang telah direncanakan telah usai dilaksanakan, tidak semerta – merta kegiatan itu ditinggalkan begitu saja. Ada tahap yang disebut dengan evaluasi. Di tahap ini kita melakukan tinjauan terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan apakah sudah sesuai rencana dan mencapai tujuan atau malah sebaliknya. Hal ini diperlukan untuk melakukan perbaikan – perbaikan terhadap kualitas kerja yang nantinya berguna apabila rencana tersebut akan dipakai lagi atau malah diperbaharui untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
Dalam pelaksanaan strategi, perusahaan melakukan apa yang sudah direncanakan. Setelah hal yang telah direncanakan telah usai dilaksanakan, tidak semerta – merta kegiatan itu ditinggalkan begitu saja. Ada tahap yang disebut dengan evaluasi. Di tahap ini kita melakukan tinjauan terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan apakah sudah sesuai rencana dan mencapai tujuan atau malah sebaliknya. Hal ini diperlukan untuk melakukan perbaikan – perbaikan terhadap kualitas kerja yang nantinya berguna apabila rencana tersebut akan dipakai lagi atau malah diperbaharui untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
4.
Strategi
e-business tentunya dipengaruhi oleh strategi bisnis itu sendiri. Namun dalam
e-business strategi-strategi bisnis tersebut dapat dikembangkan dengan adanya
penggunaan IT.
E-business sama seperti halnya
bisnis biasa namun dengan memanfaatkan media elektronik. Maka dari itu sama
halnya seperti bisnis, e-business pastinya membutuhkan strategi untuk dapat
berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan. Teknologi informasi adalah sarana
penunjang paling potensial dalam penerapan e-business dewasa ini. Maka dari
itu, teknologi informasi menjadi salah satu potensi yang dapat meningkatkan
daya saing perusahaan dalam mencapai tujuannya. Tanpa perencanaan dan strategi
yang matang, e-business mungkin dapat berjalan tapi apakah dalam pelaksanaannya
dapat bertahan lama sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan sesuai visi dan
misi itulah yang menjadi persoalan. Beberapa yang perlu dipertimbangkan dalam
pembentukan strategi e-business :
a) Penyusunan rencana pengembangan
Dalam perancangan suatu e-business dibutuhkan susunan – susunan rencana yang digunakan selama mengembangkan sistem yang akan digunakan.
Dalam perancangan suatu e-business dibutuhkan susunan – susunan rencana yang digunakan selama mengembangkan sistem yang akan digunakan.
b) Pembangunan secara bertahap/dinamis
Implementasi
e-business dalam suatu usaha yang sebelumnya belum menerapkan e-business harus
dilakukan secara bertahap dan tidak langsung. Ada yang beriringan berjalan
dengan sistem lama, implementasi separuh (separuh sistem lama, separuh sistem
e-business) atau bahkan implementasi langsung. Selain itu butuh evaluasi terus
– menerus dalam penerapan e-business yang dikarenakan perkembangan teknologi yang
berjalan sangat cepat.
c) Perlu menetapkan prioritas
implementasi
Seperti
yang dijelaskan sebelumnya, implementasi e-business ada yang beriringan
berjalan dengan sistem lama, implementasi separuh (separuh sistem lama, separuh
sistem e-business) atau bahkan implementasi langsung. Dalam hal implementasi
perlu memperhatikan prioritas, cara implementasi yang mana yang sangat
dibutuhkan perusahaan.
d) Pemilihan teknologi yang tepat
Tidak
semua perusahaan membutuhkan ERP, CRM dan lain sebagainya. Maka dari itu sekali
lagi yang perlu ditekankan adalah kebutuhan dari perusahaan menurut tingkat urgensinya.
Penggunaan teknologi sebaiknya berdasarkan hal – hal yang menjadi kebutuhan
paling mendesak dalam hal menunjang kinerja perusahaan dalam pencapaian tujuan.
e) Penyiapan sumber daya
Diperlukan
banyak sumber daya yang diperlukan dalam penerapan e-business antara lain
sumber daya teknologi dan manusia. Dalam hal sumber daya teknologi, perusahaan
ada baiknya memperhatikan hal – hal yang menunjang bekerjanya sistem e-business
tersebut seperti contohnya penggunaan hardware tertentu, penggunaan jasa web hosting,
kerjasama dengan institusi penyedia jasa internet dan lain sebagainya.
Sedangkan dalam hal sumber daya manusia perusahaan perlu melatih para
pegawainya yang nantinya akan bekerja menggunakan sistem e-business. Namun ada
baiknya dilakukan perundingan dengan pegawai – pegawai senior untuk melakukan
musyawarah apakah sistem layak diterapkan atau tidak.
f) Pengembangan diserahkan pihak ketiga
Tidak
sepenuhnya dalam penerapan e-business dalam pengembangannya ditangani oleh
pihak perusahaan sendiri. Diperlukan third party dalam pengembangannya sehingga
perusahaan dapat tetap fokus dalam kegiatannya mencapai tujuan.
5.
Kami
mengambil contoh perusahaan penerbangan Air Asia.
Strategi Penghematan Biaya. Kini Air
Asia dapat menekan banyak biaya transportasi dan distribusi. Biaya yang
harusnya dikeluarkan saat petinggi perusahaan harus mendatangi rapat di tempat
yang jauh, kini tidak diperlukan lagi. Sekarang rapat dapat dimana saja, asal
ada device, software dan koneksi internet. Dan penghematan biaya di berbagai
sektor itu telah membuat harga tiket menjadi murah, dan customer akirnya banyak
yang memilih Air Asia.
Strategi Pembedaan. Air Asia dulu
belum terkenal seperti sekarang. Karna perkembangan teknologi lah, Air Asia
menjadi terkenal seperti sekarang. Promosi lewat media elektronik dan aneka
inovasi yang ditawarkan adalah salah satu hal yang membuatnya bangkit dan
berkembang. Perkembangan Air Asia tentu tidak secara langsung, perusahan
tersebut harus melihat keunggulan perusahaan penerbangan lain, yang informasinya
dapat dengan mudah di cari melalui internet.
Strategi Kerja sama dan Inovasi. Dan
dengan berkembangnya dunia internet, kini Air Asia telah menjalin hubungan
kerja sama dengan beberapa hotel dan resort. Dengan membeli tiket penerbangan
Air Asia, customer akan mendapatkan discount khusus di hotel atau resort yang
bekerja sama dengan Air Asia. Dengan begitu, banyak customer yang akan
memanfaatkan momen ini. Dan semua pihak akan merasa diuntungkan.
Strategi Peningkatan Pangsa Pasar.
Saat ini, iklan yang paling customer lihat dan perhatikan adalah iklan di media
elektronik dan web service. Dengan memasang iklan pada kedua media elektronik
tersebut, Air Asia dapat meluaskan pasar dan relasi. Air Asia dapat membuka
cabang di berbagai kota bahkan negara. Dan customernya pun akan semakin
bertambah.
Strategi Kenyamanan Customer. Saat
ini Air Asia tengah mengembangkan websitenya sendiri yang bertajuk AirAsia.com
yang menyediakan transaksi online bagi customer yang ingin memesan tiket serta
membayar via bank. Dengan ini, customer akan merasa sangat terbantu. Customer
tidak perlu jauh – jauh ke Air Asia untuk memesan dan membeli tiket. Customer
dapat mengunduhnya melalui internet dan memprintnya sendiri dimanapun.
Strategi Efisiensi Internal. Dengan
adanya jaringan, para pekerja akan merasa sangat terbantu apabila harus
bekerjasama dengan rekan kerja yang lain melalui jaringan tersebut. Dan dengan
sistem IT yang membuat berbagai program penunjang pekerjaan mereka, mereka akan
merasa sangat terbantu. Contohnya sistem informasi keuangan atau akuntansi.
Dengan begini, kinerja karyawan pun akan semakin baik. Ini semua dapat terwujud
dengan adanya IT dalam dunia bisnis.
6.
Karena
strategi e-business dan strategi bisnis memiliki keterkaitan yaitu strategi
e-business merupakan implementasi strategi bisnis yang dalam proses bisnisnya
lebih mengutamakan penggunaan IT.
a. Cost leadership strategy :
memposisikan biaya produk dan jasa yang lebih rendah namun kualitas standar
tetap dipertahankan dalam industri tersebut. Upaya penghematan dan penekanan
biaya di berbagai sektor menjadi pilihan yang tidak dapat ditawar lagi guna
menentukan harga terbaik untuk konsumen
b. Dalam strategi e-bussiness
Penggunaan IT sangat bermanfaat untuk mengurangi biaya dari proses bisnis.
c. Differentiation strategy : menjadi
unik dalam industri ,seperti penyediaan produk-produk yang unik dengan tetap
menjaga kualitas yang tinggi dengan harga kompetitif.
d. Dalam srtategi e-business IT
digunakan untuk mengurangi keunggulan dari pesaing dan dapat memantau harga
produk kita tetap kompetiif dengan harga produk pesaing bisnis
e. Innovation strategy : membangun atau
membuat produk dan layanan dengan karakteristik baru dan mengembangkan jaringan
penjualan.
Dalam staregi e-business IT digunakan untuk membantu menciptakan priduk dan jenis layanan-layanan baru ,mengubah proses bisnis, dan juga menciptakan pasar baru.
Dalam staregi e-business IT digunakan untuk membantu menciptakan priduk dan jenis layanan-layanan baru ,mengubah proses bisnis, dan juga menciptakan pasar baru.
f. Growth strategy :peningkatan pangsa
pasar
Dalam
staregi e-business IT dapat digunakan untuk mengelola ekspansi bisnis regional
dan global.
g. Alliance strategy : membangun
kerjasama dengan rekan bisnis dan melakuka sinergi dari kompetisi bisnis yang
ditekuni oleh masing-masing. Dalam
strategi e-business IT dapat digunakan untuk memperluas dan mendukung strategi
relasi bisnis.
h. Customer oriented strategy : sebuah
upaya yang dilakukan untuk membuat konsumen nyaman dan senang. Dalam strategi
e-business IT sangat bermanfaat dalam penerepan strategi ini semisal dengan
membentuk layanan konsumen melalui situs resmi atau pun e-mail.
i.
Internal
efficiency strategy : peningkatan cara atau metode untuk menciptakan kepuasan
karyawan,peningkatan kualitas,produktivitas dan pengambilan keputusan. Dalam
strategi e-business IT digunakan untuk mendukung strategi ini untuk dapat lebih
efisien dengan peningkatan layanan informasi karyawan,produk dan penggunaan
software atau aplikasi yang membantu.
Dalam
berbisnis, kita memerlukan strategi agar bisnis tersebut dapat tetap bertahan
dan selalu mengalami perkembangan secara berkala. Tentunya, e-business juga
perlu hal yang sama. Namun apakah perbedaan antara strategi bisnis dan strategi
e-business ? Suatu hal yang sama dan sekedar perbedaan penggunaan sarana saja ?
Atau memang keduanya adalah hal yang berbeda ? Berikut penjelasan mendalam
mengenai strategi e-business.
Tingkatan strategi:
a.
Strategi Tingkat Korporasi :
Berupaya untuk menentukan bisnis apa yang seharusnya
dilakukan oleh korporasi.
Ciri – cirinya :
·
Berorientasi pada nilai
·
Unsur fleksibilitas sangat tinggi
·
Jangka waktu lebih panjang
·
Perioritas pada pertumbuhan perusahaan
·
Konseptual
·
Tersentralisasi
b.
Strategi Tingkat Bisnis :
Berupaya untuk menentukan bagaimana seharusnya suatu
korporasi bersaing dalam setiap bisnisnya.
Ciri – cirinya :
·
Resiko rendah
·
Keuntungan rendah
·
Setiap keputusan ada mediasi antara level korporasi dan fungsional
·
Biaya rendah
·
Membuat keputusan dan memberi pandangan antara lain tentang saluran distribusi,
lokasi pasar, wilayah pabrik dan segmentasi pasar
c.
Strategi Tingkat Fungsional :
Berupaya menentukan cara mendukung strategi tingkat bisnis.
Ciri – cirnya :
·
Jangka waktu pendek, kurang dari 1 tahun
·
Beresiko rendah
·
Keputusan diterapkan pada aktivitas yang sedang berjalan
·
Keputusan melibatkan masalah operasional dan berorientasi pada aktivitas
Tahapan penyusunan strategi
Dalam
penyusunan strategi bisnis terdapat ilmu yang disebut dengan “manajemen
strategis”. Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan,
penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat
memungkinkan suatu perusahaan mencapai sasarannya (Wikipedia, 2013)
Ada
tiga tahapan dalam manajemen strategis, yaitu:
1. Perumusan strategi,
2. Pelaksanaan strategi, dan
3. Evaluasi strategi.
Dalam perumusan strategi terdapat
beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :
1. Melakukan analisis situasi, evaluasi
diri dan analisis pesaing: baik internal maupun eksternal; baik lingkungan
mikro maupun makro.
2. Bersamaan dengan penaksiran
tersebut, tujuan dirumuskan. Tujuan ini harus bersifat paralel dalam rentang
jangka pendek dan juga jangka panjang. Maka di sini juga termasuk di dalamnya
penyusunan pernyataan visi (cara pandang jauh ke depan dari masa depan yang
dimungkinkan), pernyataan misi (bagaimana peran organisasi terhadap lingkungan
publik), tujuan perusahaan secara umum (baik finansial maupun strategis),
tujuan unit bisnis strategis (baik finansial maupun strategis), dan tujuan
taktis.
Dalam
pelaksanaan strategi, perusahaan melakukan apa yang sudah direncanakan. Setelah
hal yang telah direncanakan telah usai dilaksanakan, tidak semerta – merta
kegiatan itu ditinggalkan begitu saja. Ada tahap yang disebut dengan evaluasi.
Di tahap ini kita melakukan tinjauan terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan
apakah sudah sesuai rencana dan mencapai tujuan atau malah sebaliknya. Hal ini
diperlukan untuk melakukan perbaikan – perbaikan terhadap kualitas kerja yang
nantinya berguna apabila rencana tersebut akan dipakai lagi atau malah
diperbaharui untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
Perbedaan Strategi bisnis dan
strategi e-business
E-business
sama seperti halnya bisnis biasa namun dengan memanfaatkan media elektronik.
Maka dari itu sama halnya seperti bisnis, e-business pastinya membutuhkan
strategi untuk dapat berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan. Teknologi
informasi adalah sarana penunjang paling potensial dalam penerapan e-business
dewasa ini. Maka dari itu, teknologi informasi menjadi salah satu potensi yang
dapat meningkatkan daya saing perusahaan dalam mencapai tujuannya. Tanpa
perencanaan dan strategi yang matang, e-business mungkin dapat berjalan tapi
apakah dalam pelaksanaannya dapat bertahan lama sehingga dapat mencapai tujuan
perusahaan sesuai visi dan misi itulah yang menjadi persoalan. Beberapa yang
perlu dipertimbangkan dalam pembentukan strategi e-business :
a)
Penyusunan rencana pengembangan
Dalam perancangan suatu e-business dibutuhkan susunan –
susunan rencana yang digunakan selama mengembangkan sistem yang akan digunakan.
b)
Pembangunan secara bertahap/dinamis
Implementasi e-business dalam suatu usaha yang sebelumnya
belum menerapkan e-business harus dilakukan secara bertahap dan tidak langsung.
Ada yang beriringan berjalan dengan sistem lama, implementasi separuh (separuh
sistem lama, separuh sistem e-business) atau bahkan implementasi langsung.
Selain itu butuh evaluasi terus – menerus dalam penerapan e-business yang
dikarenakan perkembangan teknologi yang berjalan sangat cepat.
c)
Perlu menetapkan prioritas implementasi
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, implementasi e-business
ada yang beriringan berjalan dengan sistem lama, implementasi separuh (separuh
sistem lama, separuh sistem e-business) atau bahkan implementasi langsung.
Dalam hal implementasi perlu memperhatikan prioritas, cara implementasi yang
mana yang sangat dibutuhkan perusahaan.
d)
Pemilihan teknologi yang tepat
Tidak semua perusahaan membutuhkan ERP, CRM dan lain
sebagainya. Maka dari itu sekali lagi yang perlu ditekankan adalah kebutuhan
dari perusahaan menurut tingkat urgensinya. Penggunaan teknologi sebaiknya
berdasarkan hal – hal yang menjadi kebutuhan paling mendesak dalam hal
menunjang kinerja perusahaan dalam pencapaian tujuan.
e)
Penyiapan sumber daya
Diperlukan banyak sumber daya yang diperlukan dalam
penerapan e-business antara lain sumber daya teknologi dan manusia. Dalam hal
sumber daya teknologi, perusahaan ada baiknya memperhatikan hal – hal yang
menunjang bekerjanya sistem e-business tersebut seperti contohnya penggunaan
hardware tertentu, penggunaan jasa web hosting, kerjasama dengan institusi
penyedia jasa internet dan lain sebagainya. Sedangkan dalam hal sumber daya
manusia perusahaan perlu melatih para pegawainya yang nantinya akan bekerja
menggunakan sistem e-business. Namun ada baiknya dilakukan perundingan dengan
pegawai – pegawai senior untuk melakukan musyawarah apakah sistem layak
diterapkan atau tidak.
f)
Pengembangan diserahkan pihak ketiga
Tidak sepenuhnya dalam penerapan e-business dalam
pengembangannya ditangani oleh pihak perusahaan sendiri. Diperlukan third party
dalam pengembangannya sehingga perusahaan dapat tetap fokus dalam kegiatannya
mencapai tujuan.
Contoh penerapan strategi e-business
(pada perusahaan Sierad Produce)
Sierad
Produce, dahulu bernama PT Betara Darma Ekspor Impor, berdiri pada tanggal 6
September 1985. Nama Sierad mulai digunakan pada tanggal 27 Desember 1996 saat
persiapan untuk public listing di Bursa Efek Jakarta. Bisnis utama perusahaan
ini meliputi produksi pakan ternak, pembibitan ayam, penetasan telur,
produksi anak ayam (DOC), kemitraan, rumah potong ayam, industri peralatan
peternakan dan industry tepung ikan.
Dalam
perjalanan perushaan, seiring waktu muncul kebutuhan – kebutuhan yang ternyata
dapat dipenuhi oleh sarana teknologi informasi. Pengembangan e-business system
di Sierad Produce sudah dimulai dari lama, akan tetapi pengembangan
terbesar saat menetapkan pemakaian Microsoft Dynamics Axapta sebagai
software yang mengintegrasikan semua fungsi bisnisnya. Roadmap yang
sedang dijalankan oleh Sierad Produce, terbagi ke empat tahapan utama di dalam
implementasi di setiap strategic business unitnya.
Tahapan yang dilakukan tersebut adalah planning, developing,
implementing, dan testing. Akhirnya, penerapan e-business di perusahaan ini
berjalan dan terdapat beberapa hasil implementasi e-business antara lain : CRM,
ERP, SCM, Payroll dan lain sebagainya.
Alasan diperlukan keselarasan antara
strategi bisnis dengan strategi e-business pada suatu perusahaan
Contoh kasus :
Kanada
adalah satu dari banyak negara yang pengguna internetnya paling banyak di
dunia. Tetapi sektor bisnis kecilnya tertinggal secara signifikan di belakang
Amerika Serikat dalam hal adopsi e-business karena terlalu kecil dari bisnis
yang ada memiliki strategi e-bisnis yang sesungguhnya (menurut penelitian
Forrester Research), hanya 14%-nya yang memiliki strategi bisnis, jauh
tertinggal di belakang Amerika Serikat.
Menurut
riset CIA di tahun 2009, Indonesia menempati pada posisi ranking 22 (20.000.000
users) dari seluruh dunia untuk jumlah pengguna internet. Berbeda 6 tingkat
dengan Kanada yang menempati ranking 16 (26.960.000 users). Hal ini membuktikan
bahwa tingkat terjangkaunya koneksi internet di Indonesia sudah cukup baik.
Namun sayangnya, penerapan e-business di Indonesia masih mayoritas diterapkan
oleh perusahaan – perusahaan besar (yang notabene perencanaan strategi
bisnisnya pasti lebih matang dalam perencanaannya).
Penyebab
terjadinya perbedaan tingkat penerapan e-business di Kanada dan Amerika Serikat
ternyata terletak pada strategi bisnisnya. Di Kanada seperti disebutkan
sebelumnya bahwa dari sekian banyak jumlah penerapan e-business hanya 14% yang
memiliki strategi bisnis. Hal ini membuktikan bahwa strategi bisnis mutlak
diperlukan dalam melakukan usaha pencapaian tujuan perusahaan.
Implementasi E-Business
E-Business merupakan istilah yang sering digunakan
untuk menggambarkan bisnis yang dijalankan pada internet, atau penggunaaan
teknologi internet untuk meningkatkan produktivitas dan keutungan dari suatu
bisnis. E-Business sendiri mempunyai pengertian sebagai suatu praktek
pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk,
pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan
penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data
yang telah terkomputerisasi. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ini
dilakukan oleh organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan
dan mengelola proses bisnis utama sehingga dapat memberikan keuntungan, baik
berupa keamanan, fleksibilitas, integrasi, optimasi, efisiensi, serta
peningkatan produktivitas dan profit.
Dalam penggunaan e-Business, perusahaan harus membuka
data pada sistem informasi mereka agar perusahaan dapat berbagi informasi
dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier dan dapat bertransaksi secara
elektronik dengan mereka memanfaatkan internet. Perbedaan e-Business dengan
e-Commerce adalah e-Commerce hanya berupa transaksi secara elektronik di
internet, sedangkan e-Business termasuk juga pertukaran informasi secara online
misalnya sebuah perusahaan manufaktur membagi informasi persediaan bahan baku
ke supplier, sebuah lembaga keuangan membagi informasi tentang perbankan,
credit card, dll dengan konsumen mereka, dan sebagainya.
Dampak dari e-Business tidak hanya di dalam pembuatan
perusahaan berbasis web, tetapi juga membangun order industri yang baru. Bill
Gates menyatakan bahwa kompetisi yang terjadi sekarang ini bukan diantara
produk dan jasa, tetapi adalah kepada model bisnis perusahaan. Perkembangan
e-Business sudah berada pada tahap konsolidasi dimana ketertarikan kepada
teknologi dan ide sedang dipadukan secara hati-hati terhadap strategi,
implementasi, profitabiliti. Sebagian besar orang mengenali bahwa e-Business
mempunyai dua bagian; tidak hanya teknologi tetapi juga tentang bisnis.
Penerapan e-Business di Indonesia sedang dalam tahap
berkembang. Jika kita lihat pada beberapa website terkenal di Indonesia itu
sudah terbukti bahwa sebenarnya internet itu sedang digemari oleh Indonesia,
contohnya seperti social media yang belum lama ini semakin tenar di para
pengguna internet di Indonesia. Fenomena ini harus bisa dimanfaatkan juga untuk
kepentingan bisnis, bahkan sekarang masyarakat Indonesia banyak yang melakukan
kegiatan e-Commerce di Indonesia, seperti online shoping yang sedang merebak.
E-Commerce ini juga sangat booming karena sifatnya yang mudah,
dan banyak sekali mengurangi biaya yang ada. Tidak perlu
berpergian, tidak perlu tempat fisik, dan akses yang mudah.
Di Indonesia prospek penerapan konsep e-Business masih
terbuka lebar. Prospek atau peluang bisnis akan dinikmati bagi
perusahaan-perusahaan yang dapat membantu manajemen perusahaan dalam
mengimplementasikan berbagai jenis komunikasi, kolaborasi, dan kooperasi
digital yang terjadi padabackoffice. Selain itu peluang bisnis ini
juga akan dinikmati oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki pasar sasaran
generasi muda, karena generasi muda akan lebih mudah beradaptasi dengan
berbagai perubahan teknologi dibandingkan generasi tua.
Peluang bisnis dari penerapan e-Business juga
akan membuka kesempatan bagi perusahaan-perusahaan untuk menjual isi atau jenis
data dan informasi yang eksklusif dengan harga mahal atau premium. Data
dan informasi yang dijual tersebut dapat diperjualbelikan dalam bentuk data
mentah, maupun yang telah diolah menjadi informasi yang memiliki nilai tinggi.
Peluang e-business juga terbuka lebar bagi perusahaan yang bergerak dalam
penyediaan berbagai perlengkapan teknologi, hardware dan software yang
berkaitan dengan teknologiperpasive computing (barang elektronik
dengan teknologi digital dan mikroprosesor di dalamnya) yang mudah dibawa
kemana-mana.
Banyak perusahaan di Indonesia
berusaha untuk mempersiapkan diri dengan berbagai perangkat e-businesssebagai
bagian baru dari pola interaksinya dengan para pelanggannya, pemasoknya, dan
bahkan juga dengan karyawannya sendiri. Hal ini sejalan dengan semakin beratnya
tantangan persaingan yang semakin besar, terlebih di era perdagangan bebas
seperti sekarang. Dengan adanya persaingan yang ketat ini, maka akan muncul
suatu bentuk usaha untuk semakin meningkatkan daya kualitas e –Business itu
sendiri, terlebih di Indonesia di masa mendatang.
Misalnya dalam kurun waktu lima tahun mendatang,
e-Business di Indonesia akan sangat tampak kemajuannya dibanding saat ini.
Seiring dengan dilakukannya persiapan dan strategi yg benar akan menghasilkan
laba yg benar – benar nyata, sehingga bisa membuat perusahaan tumbuh dan
menghasilkan nilai tambah kepada investor. Selain itu, implementasi strategi
yang baik juga akan meningkatkan citra perusahaan itu sendiri, meningkatkan
layanan konsumen, menyederhanakan proses, meningkatkan produktivitas,
mempermudah akses informasi, mengurangi biaya transportasi, dan meningkatkan
fleksibilitas.
Lahirnya era e-Business di Indonesia akan
membuka peluang kerja baru dengan pola kerja dan permodalan yang baru.
E-Business akan menjadi wahana kompetisi antar perusahaan atau usaha perorangan
yang mengglobal, sehingga masyarakat Indonesia akan dapat menikmati
produk-produk dalam negeri yang berkualitas standar dengan harga kompetitif dan
terjangkau. Di samping itu, konsumen akan dapat memperoleh informasi dan
bertransaksi setiap saat dengan akurat, cepat, dan murah. Biaya transport
menuju lokasi untuk memilih barang, perbandingan harga dengan penjual lain dan
transaksi dapat ditekan serendah mungkin, karena semua proses dapat dilakukan
dari balik meja dan hanya menekan klik mouse. Para konsumen di
Indonesia juga akan merasa aman dalam melakukan transaksi dengan jumlah uang
yang sangat besar, dibandingkan pada pasar tradisional. Risiko kecopetan atau
perampasan yang sering terjadi saat ini akan sangat kecil, meskipun ada risiko
pencurian nomor kartu kredit dan pembobol sistem (hacker).
Selain itu di masa lima tahun mendatang
e-Business memberi tantangan baru bagi dunia akademis untuk mempersiapkan SDM
di Indonesia yang memahami dan menguasai bidang tersebut. Sistem e-Business
juga membuka kerangka baru dalam penjualan jasa pendidikan, di samping
teknologi internet yang memungkinkan dilakukannya akses materi pendidikan dari
jarak jauh. Sehingga dengan cara tersebut, para siswa tidak akan repot lagi
datang dan belajar di sekolah, tetapi dengan jarak jauh akses materi dapat
diperoleh melalui internet.
Daftar Refrensi :
Carapedia.com.,
, Pengertian dan Definisi Strategi, [online] Diolah dari : <
http://carapedia.com/pengertian_definisi_strategi_info2036.html>[Diakses
tanggal : 17 Februari 2013]
Nurhayadi, Mahadi.,2012, 3
Tingkatan Strategi, [blog] Diolah dari : <
http://allaboutmanagemen.blogspot.com/2011/04/3-tingkatan-strategi.html>
[Diakses tanggal : 17 Februari 2013]
Wikipedia.,2013, Manajemen
Strategis, [blog] Diolah dari : <
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_strategis> [Diakses tanggal : 18
Februari 2013]
Yuniarto, Saiful Rahman., 2013, E-bisnis,
[e-book] Diolah dari : < http://saifulrahman.lecture.ub.ac.id/files/2010/03/e-Bisnis1.pdf>
[Diakses tanggal : 18 Februari 2013]
Wijaya, Hendra., ,
UTT MIS E-business Systems, [e-book] Diolah dari : <
http://hendra35e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/07/UTT-MIS-e-Business-Systems.pdf>
[Diakses tanggal : 18 Februari 2013]
Radius, 2012, Membangun Strategi
E-business, [blog] Diolah dari : <
http://blog.pasca.gunadarma.ac.id/2012/06/25/membangun-strategi-e-bisnis/
[Diakses tanggal : 17 Februari 2013]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar